Apa itu kuat nominal, kuat rencana, dan kuat perlu pada perencanaan beton bertulang


Dalam suatu perencanaan struktur baik itu struktur beton bertulang ataupun baja pasti kita akan menemui istilah-istilah seperti kuat nominal, kuat rencana, dan kuat perlu. Terutama bila merencanakan komponen-komponen struktur seperti balok, kolom ataupun plat mesti akan dijumpai istilah tersebut tadi.

Namun apa maksud dari ketiga istilah di atas? Sebenarnya istilah-istilah tersebut sudah dijelaskan oleh aturan-atuan yang menjadi pedoman bagi perencanaan struktural bangunan gedung—seperti SNI, ACI dan atau yang lainnya. Tapi tidak apa-apa, penulis akan mencoba menguraikannya kembali secara singkat pada tulisan kali ini.

  1. Kuat nominal (Rn)/Kekuatan nominal (Strength nominal) adalah kekuatan komponen struktur atau penampang yang dihitung sesuai dengan ketentuan dan asumsi metode desain kekuatan sebelum dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan. Dimana kuat nominal ini bergantung pada kekuatan material serta dimensi penampang—seperti mutu beton dan baja ataupun jumlah tulangan serta profil yang digunakan. Jadi kuat nominal ini merupakan hasil perhitungan suatu struktur beton bertulang pada keadaan normalnya atau pada kondisi sesungguhnya. 
  2. Kuat perlu (Ru)/Kekuatan perlu (Strength required) adalah kekuatan komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam terkait dengan kombinasi pembebanan. Jadi kuat perlu ini adalah hasil perhitungan dari kekuatan struktur yang dikalikan dengan faktor keamanan beban luar atau disebut dengan faktor beban.
    (sumber tabel: SNI 2847-2019)
  3. Kuat rencana (Rr)/Kekuatan desain (Strength design) adalah hasil perkalian antara kuat nominal dengan faktor keamanan gaya dalam atau disebut juga faktor reduksi kekuatan.
    (sumber tabel: SNI 2847-2019)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam perhitungan kekuatan struktur umumnya terdapat dua perhitungan, yakni perhitungan gaya luar dan perhitungan gaya dalam. Pada perhitungan gaya luar kita akan dapat hasil kuat perlu, sementara pada pehitungan gaya dalam kita dapat hasil dari kuat rencana. Sehingga perencanaan dikatakan aman ketika memenuhi syarat sebagai berikut:

Gaya dalam ≥ Gaya luar atau dengan kata lain Kuat rencana ≥ Kuat perlu

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.